DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................................................ i
Daftar Isi.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1.
LatarBelakang.................................................................................................................... 1
1.2.
RumusanMasalah............................................................................................................... 1
1.3.
Tujuan................................................................................................................................ 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................... 3
2.1.
Definisi............................................................................................................................... 3
2.2.
Etiologi............................................................................................................................... 4
2.3.
Patofisiologi....................................................................................................................... 4
2.4.
Manifestasiklinis................................................................................................................ 5
2.5.
PemeriksaanDiagnostik...................................................................................................... 6
2.6.
penatalaksaan..................................................................................................................... 6
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN................................................................................ 8
3.1
Pengkajian........................................................................................................................... 8
3.2
DiagnosaKeperawatan........................................................................................................ 11
3.3
Intervensi............................................................................................................................. 12
3.4
Implementasi....................................................................................................................... 16
3.5
Evaluasi............................................................................................................................... 16
BAB IV PENUTUP................................................................................................................ 17
4.1.Kesimpulan........................................................................................................................... 17
4.2.Saran..................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 LATAR BELAKANG
MASALAH
Masa nifas adalah masa setelah
persalinan yang di perlukan untuk pulihnya kembali alat-alat kandungan seperti
sebelum hamil yang berlangsung selama 6 minggu.Komplikasi masa nifas adalah
keadaan abnormal pada masa nifas yang di sebabkan oleh masuknya kuman-kuman
pada alat genetalia pada waktu persalinan.
Masa nifas merupakan masa yang rawan
bagi ibu, sekitar 60% kematian pada ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir
50% dari kematian pada nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah persalinan,
diantaranya disebabkan oleh adanya komplikasi masa nifas. Selama ini perdarahan
pasca persalinan merupakan penyebab kematian ibu, namun dengan meningkatnya
persediaan darah dan sistem rujukan, maka infeksi menjadi lebih menonjol
sebagai penyebab kematian dan morbiditas ibu.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
pengkajian pada ibu nifas dengan gangguan infeksi?
2. Bagaimana
diagnosa keperawatan pada ibu nifas dengan gangguan infeksi?
3. Bagaimana
rencana tindakan pada ibu nifas dengan gangguan infeksi!?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui
pengkajian pada ibu nifas dengan gangguan infeksi
2. Untuk
mengetahui diagnosa keperawatan pada ibu nifas dengan gangguan infeksi
3. Untuk
mengetahui rencana tindakan pada ibu nifas dengn gangguan infeksi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1
PENGERTIAN
Infeksi nifas adalah Infeksi luka jalan lahir postpartum
biasanya dari endometrium, bekas insersi plasenta.
Infeksi nifas adalah semua peradangan yang disebabkan oleh
masuknya kuman-kuman kedalam alat-alat genetalia pada waktu persalinan dan
nifas.
Infeksi nifas :
Infeksi nifas :
1.
Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva,
vagina, servix, danendometrium
2.
Penyebaran melaui vena, saluran limfe, permukaan
endometrium
Nifas atau puerperium adalah periode
waktu atau masa dimana organ-organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak
hamil. Masa ini membutuhkan waktu sekitar enam minggu (Fairer, Helen, 2001:225)
Masa
nifas atau masa puerperium mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah
kira-kira enam minggu (Wiknjosastro, Hanifa, 1999: 237)
Masa nifas (puerperium) adalah masa
pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan.
2.2 ETIOLOGI
Menurut
(Ambarwati dan Wulandari,
2009:122-123) :
1. Berdasarkan
masuknya kuman kedalam alat kandungan.
a. Ektogen (kuman
datang dari luar)
b. Autogen (kuman
masuk dari tempat lain dalam tubuh)
c. Endogen (dari
jalan lahir sendiri)
2. Berdasarkan
kuman yang sering menyebabkan infeksi.
a. Streptococcus
Haemolyticus Aerobik
Masuknya secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat
yang ditularkan dari penderita lain, alat-alat yang tidak suci hama, tangan
penolong.
b.
Staphylococcus
aureus
Masuk secara
eksogen, infeksinya sedang, banyak ditemukan sebagai penyebab infeksi dirumah
sakit.
c.
Eschericia coli
Sering berasal
dari kandung kemih dan rektum, menyebabkan infeksi terbatas.
d.
Clostridium
welchii
Kuman aerobik
yang sangat berbahaya, sering ditemukan pada abortus kriminalis dan partus yang
ditolong dukun dari luar rumah sakit.
2.3 PATOFISIOLOGI
Setelah
kala III, daerah bekas insersio plasenta merupakan sebuah luka dengan diameter
kira-kira 4 cm. Permukaanya tidak rata, berbenjol-benjol karena banyaknya vena
yang ditutupi thrombus.Daerah ini merupakan tempat yang baik untuk tumbuhnya
kuman dan masuknya jenis yang pathogen dalam tubuh wanita.Servik sering
mengalami perlukaan pada persalinan, demikian juga vulva, vagina dan perineum,
yang merupakan tempat masuknya kuman patogen. Infeksi nifas dapat dibagi
menjadi 2 golongan, yaitu satu infeksi yang terbatas pad perineum, vulva,
vagina, servik dan endometrium, kedua penyebaran dari tempat tersebut melalui
vena-vena, melalui jalan limfe dan melalui permukaan endometrium.
2.4 MANIFESTASI KLINIS
Infeksi akut ditandai dengan demam,
sakit didaerah infeksi, berwarna kemerahan, fungsi organ tersebut
terganggu.manifestasi klinis infeksi nifas dapat berbentuk :
1. Infeksi local
Pembekakan luka episiotomi, terjadi penanahan, perubahan warna
kulit, pengeluaran lhocea bercampur nanah, mobilitasi terbatas karena rasa
nyeri, temperature badan dapat meningkat.
2. Infeksi umum
Tampak sakit dan lemah, temperature meningkat, tekanan darah
menurun dan nadi meningkat, pernapasan dapat meningkat dan teras sesak,
kesadaran gelisah sampai menurun dan koma, terjadi gangguan involusi uterus,
lochea berbau dan bernanah serta kotor.
2.5 PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
1.
Jumlah sel darah putih (SDP)
2.
Hemoglobin ( Hb / ht ), untuk mengetahui penurunan pada adanya anemia
3.
Kultur ( aerobik / anaerobik ) dari bahan intra uterus atau intra servikal atau
drainase luka atau pewarnaan gram dari lokhia serviks dan uterus
mengidentifikasi organisme penyebab.
4.
Urinalisis dan kultur : mengesampingkan interaksi saluran kemih
5.
Ultrasonografi : menentukan adanya fragmen-fragmen plasenta yang tertahan,
melokalisasi abses peritoneum.
6. Pemeriksaan
biomanual : menentukan sifat dan lokasi nyari pelvis. Masa atau pembentukan
abses atau adanya vena-vena dengan trombosis.
2.6 PENATALAKSANAAN
1. Pencegahan
a. selama
kehamilan
pencegahan infeksi selama kehamilan antara lain :
1)
Perbaikan Gizi
2)
Koitus pada kehamilan tua sebaiknya di larang karena dapat menyebabkan pecahnya
ketuban dan terjadinya infeksi
3)
Personal Hygine
b.
Selama persalinan
1) Hindari
pemeriksaan dalam berulang-ulang, lakukan bila ada indikasi dengan sterilisasi
yang baik
2) Hindari partus
terlalu lama dan ketuban pecah lama
3) Jagalah
sterilisasi kamar bersalin dan pakai masker, alat-alat harus suci hama
4) Perlukaan jalan
lahir karena tindakan pervaginam maupun perabdominan di bersihkan, dijahit
sebaik-baiknya supaya terjaga sterilisasi selama masa nifas
5) Luka di rawat
dengan baik, jangan sampai terkena infeksi, begitupula alat-alat dan pakaian
serta kain yang berhubungan dengan alat kandungan harus steril
6) Penderita
dengan infeksi nifas sebaliknya di isolasi dalam ruangan khusus, tidak
tercampur dengan ibu sehat
7) Tamu yang
berkunjung harus di batasi.
KONSEP
DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Data diri klien
meliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat, medical record, dan
lain-lain.
2. Riwayat
kesehatan
a. Riwayat
kesehatan sekarang
Keluhan yang
dirasakan ibu saat ini:
1) pengeluaran
lochia yang tetap berwarna merah dalam
bentuk rubra dalam beberapa hari postpartum atau lebih dari 2 minggu postpartum.
bentuk rubra dalam beberapa hari postpartum atau lebih dari 2 minggu postpartum.
2) adanya leukore
dan lochia berbau menyengat
b. Riwayat
kesehatan dahulu
1) Riwayat
penyakit jantung,hipertensi,penyakit ginjal kronik, hemofilia,mioma uteri
,riwayat pre eklampsia,trauma jalan lahir, kegagalan kompresi pembuluh darah,
tempat implantasi plasenta retensi sisa plasenta.
2)
Riwayat
penyakit keluarga
Ada riwayat
keluarga yang pernah /sedang menderita
hipertensi,peny jantung dan pre eklampsia,penyakit keturunan hemopilia dan penyakit menular.
hipertensi,peny jantung dan pre eklampsia,penyakit keturunan hemopilia dan penyakit menular.
3) Riwayat
obstetric
a) Riwayat
menstruasi meliputi : menarche, lamanya siklus,
banyaknya,baunya,keluhan waktu haid.
banyaknya,baunya,keluhan waktu haid.
b) Riwayat
perkawinan meliputi : usia kawin,kawin yang keberapa,
usia mulai hamil
usia mulai hamil
4) Riwayat hamil,
persalinan dan nifas yang lalu
a) Riwayat hamil
meliputi:waktu hamil muda,hamil tua, apakah ada abortus.
b) Riwayat
persalinan meliputi : Tuanya kehamilan, cara persalinan, penolong, tempat
bersalin, adakah kesulitan dalam persalinan, anak lahir hidup atau mati, BB dan
panjang anak waktu lahir.
c) Riwayat nifas
meliputi : Keadaan lochia, apakah ada perdarahan, ASI cukup atau tidak, kondisi
ibu saat nifas, tinggi fundus uteri dan kontraksi.
5) Riwayat
kehamilan sekarang
a) Hamil
muda:keluhan selama hamil muda
b) Hamil tua :
keluhan selama hamil tua,peningkatan BB,suhu nadi, pernafasan, peningkatan
tekanan darah, keadaan gizi akibat mual, keluhan lain.
c) Riwayat ANC
meliputi : Dimana tempat pelayanan, berapa kali,perawatan serta pengobatannya
yang didapat.
6) Riwayat
persalinan sekarang
Pada
riwayat persalinan sekarang meliputi : Tuanya kehamilan, cara persalinan,
penolong, tempat bersalin, apakah ada penyulit dalam persalinan (misalnya :
retensio plasenta, perdarahan yang berlebihan setelah persalinan), anak lahir
hidup atau mati, BB dan panjang anak waktu lahir.
3. Pemeriksaan
fisik
a.
Pemeriksaan umum
1) Aktivitas
istirahat
Tanda :
Kelelahan / keletihan ( persalinan lama, seresor, pasca partum multipel )
2) Sirkulasi
Tanda : Takikardi
Tanda : Takikardi
3) Penggunaan
Obat-Obatan
Tanda :
Ansietas jelas ( peritonitis )
4) Status
Psikologis
Tanda :
a) Anoreksia, mual
/ muntah.
b) Haus, membran
mukosa kering
c) Distenti
abdomen, kekakuan, nyeri lepas (peritonitis)
5) Neurosensori
Tanda : Sakit kepala
Tanda : Sakit kepala
6) Nyeri /
Ketidaknyamanan
Tanda :
a) Nyeri lokal,
disuria, ketidakmampuan abdomen.
b) Afterpain berat
atau lama, nyeri abdomen bawah atau uterus serta nyeri tekan dengan guarding
(endometritis)
c) Nyeri /
kekakuan abdomen unilateral / bilateral ( salpingitis / ooferitis, parametritis
).
7) Pernapasan
8) Tanda :
Pernapasan cepat / dangkal ( berat / proses sistemik
9) Keamanan
Suhu 104,40 F atau lebih tinggi pada 2 hari secara terus menerus, namun 24 jam pasca partum adalah tanda infeksi, namun suhu tinggi dari 1010 F (38,90 C) pada 24 jam pertama menandakan berlanjutnya infeksi.
Suhu 104,40 F atau lebih tinggi pada 2 hari secara terus menerus, namun 24 jam pasca partum adalah tanda infeksi, namun suhu tinggi dari 1010 F (38,90 C) pada 24 jam pertama menandakan berlanjutnya infeksi.
b. Pemeriksaan khusus
1) Uterus
Meliputi : tinggi fundus uteri dan posisinya serta konsistensinya.
Meliputi : tinggi fundus uteri dan posisinya serta konsistensinya.
2) Lochia
Meliputi : warna, banyaknya dan baunya.
Meliputi : warna, banyaknya dan baunya.
3) Perineum
Diobservasi untuk melihat apakah ada tanda infeksi dan luka
jahitan
Diobservasi untuk melihat apakah ada tanda infeksi dan luka
jahitan
4) Vulva
Dilihat apakah ada edema atau tidak
Dilihat apakah ada edema atau tidak
5) Payudara
Dilihat kondisi aerola, konsistensi dan kolostrum
Dilihat kondisi aerola, konsistensi dan kolostrum
3.2
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa
nyaman nyeri b / d respon tubuh pada agen tidak efektif
2. Resiko tinggi
penyebaran infeksi b /d infeksi kerusakan kulit
3. Perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b / d intake yang tidak adekuat
3.3 INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana
keperawatan atau intervensi adalah
tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah
keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan.
Diagnosa Keperawatan
|
Rencana Keperawatan
|
|||
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
||
Gangguan rasa nyaman nyeri b / d
respon tubuh pada agen tidak efektif
|
· Tujuan dan
kriteria hasil :
§ Gg rasa nyaman nyeri dapat teratasi
§ TTV dalam batas normal, wajah klien tampak rileks atau
tidak meringis
|
a. Kaji
lokasi dan sifat ketidaknyamanan / nyeri
b. berikan
instruksi mengenal, membantu, mempertahankan kebersihan dan kehangatan
c.
Instruksikan klien dalam melakukan teknik relaksasi, memberikan aktivitas
pengalihan seperti : radio, televisi, membaca
d. Anjurkan
kesinambungan menyusui saat kondisi klien memungkinkan karenanya anjurkan dan
berikan instruksi dalam penggunaan pompa payudara listrik / manual
e.
Kolaborasi :
· Berikan analgetik / antipiretik
· Berikan kompres panas local dengan
menggunakan lampu pemanas / rendam duduk sesuai indikasi
|
a.
Membantu dalam diagnosa banding keterlibatan jaringan pada proses infeksi
b. Meningkatkan
kesejahteraan umum dan pemulihan, menghilangkan ketidaknyamanan berkenaan
dengan menggigil
c.
Memfokuskan kembali perhatian klien, meningkatkan prilaku positif dengan
ketidaknyamanan
d. Mencegah
ketidaknyamanan dari pembesaran payudara, meningkatkan keadekuatan suplai ASI
pada klien menyusui
e.
Menurunkan ketidaknyamanan dari infeksi
|
|
. Resiko tinggi penyebaran
infeksi b /d infeksi kerusakan kulit
|
· Tujuan dan
kriteria hasil :
§ penyebaran infeksi tidak terjadi
§ mencapai pemulihan tepat waktu, bebas dari komplikasi
tambahan
|
a. Tinjau
ulang catatan prenatal, intra partum dan pasca partum
b. Pertahankan
kebijakan mencuci tangan dengan ketat untuk staf, klien dan pengunjung
c.
Anjurkan/ demonstrasikan pembersihan perineum yang benar setelah berkemih,
defekasi dan sering ganti balutan Anjurkan/ demonstrasikan pembersihan
perineum yang benar setelah berkemih, defekasi dan sering ganti balutan
d.
Demonstrasikan masase fundus yang tepat
e. monitor
TTV dan Observasi tanda infeksi lain
f.
Anjurkan posisi semi powler
g. Anjurkan ibu
menyusui secara periodic memeriksa mulut bayi terhadap adanya bercak putih
h. Kolaborasi :
· Pantau pemeriksaan laboratorium
· Anjurkan penggunaan pemanasan yang
lembab
|
a.
.Mengidentifikasi factor-faktor yang menempatkan klien pada kategori resti
terhadap terjadinya penyebaran infeksi pasca partum
b. Membantu
mencegah kontaminasi silang
c.
pembersihan melepaskan kontaminasi urinarius/ fekal
d. Meningkatkan
kontraktilitas uterus dan involusi
e.
Peningkatan TTV menyertai infeksi, fluktuasi
f.
Memungkinkan identifikasi awal dan tindakan, meningkatkan resolusi infeksi
g. Meningkatkan
aliran lochea dan drainase uterus
h. Sariawan oral
pada bayi baru lahir adalah efek samping umum dari terapi antibiotic
|
|
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b / d intake yang tidak adekuat
|
· Tujuan dan
Kriteria hasil :
§ kebutuhan nutrisi tubuh dapat
terpenuhi
§ Hb/Ht dalam batas normal,
penurunan berat badan
|
a.
Anjurkan pilihan makanan tinggi protein, zat besi dan vitamin C bila masukan
oral dibatasi
b.
Tingkatkan masukan sedikitnya 2000 ml/ hari jus, sup dan cairan nutrisi
c.
Anjurkan tidur/ istirahat adekuat
d.
Kolaborasi
·
Berikan cairan/ nutrisi parenteral
|
a.
Protein membantu meningkatkan pemulihan dan regenerasi jaringan baru. Zat
besi untuk sintesis Hb, vitamin.C memudahkan absorbsi zat besi dan untuk
sintesis dinding sel
b.
Memberikan kalori dan nutrien untuk memenuhi kebutuhan metabolic, mengganti
kehilangan cairan
c.
Menurunkan laju metabolisme, memungkinkan nutrient dan O2 untuk digunakan
dalam proses pemulihan
·
Untuk mengatasi dehidrasi,
mengganti kehilangan cairan
|
|
3.4 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Setelah rencana
tindakan keperawatan disusun secara sistemik. Selanjutnya rencana tindakan
tersebut diterapkan dalam bentuk kegiatan yang nyata dan terpadu guna memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan yang diharapkan
3.5 EVALUASI KEPERAWATAN
Akhir dari proses keperawatan adalah ketentuan hasil yang
diharapkan terhadap perilaku dan sejauh mana masalah klien dapat teratasi.
Disamping itu perawat juga melakukan umpan balik atau pengkajian ulang jika
tujuan ditetapkan belum berhasil/ teratasi
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Infeksi nifas
adalah Infeksi luka jalan lahir postpartum biasanya dari endometrium, bekas
insersi plasenta
dan juga Infeksi nifas adalah infeksi bakteri pada traktus genitalia, terjadi
sesudah melahirkan, ditandai kenaikan suhu sampai 38 derajat selsius atau lebih
selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24
jam pertama. Ini disebakan oleh kuman aerob juga kuman anaerob.Infeksi bisa
terjadi melalui tangan penderita, droplet infeksion, infeksi rumah sakit
(hospital infection), dalam rumah sakit, dan Koitus karena ketuban
pecah.Manifestasi yang muncul bergantung pada tempat-tempat infeksi, ada
infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium
kemudian bisa menyebar dari tempat-tempat tersebut melalui vena-vena, jalan limfe
dan permukaan endometrium.Bila menyebar maka manifestasi yang muncul juga dapat
memperburuk keadaan penderita.
4.2
SARAN
Untuk meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Pada pengkajian
perawat perlu melakukan pengkajian dengan teliti melihat kondisi klien serta
senantiasa mengembangkan teknik terapeutik dalam berkomunikasi dengan klien.
2. Agar dapat
memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
serta sikap profesional dalam menetapkan diagnosa keperawatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ambarwati,
E. 2008.Asuhan Kebidanan Nifas.
Yogyakarta: Mitra Cendekia.
Khaidir, M. 2009. Asuhan Keperawatan Dengan Infeksi Nifas.
Khaidir, M. 2009. Asuhan Keperawatan Dengan Infeksi Nifas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar